Cerita Nisa

S'moga Allah m'jaga keikhlasan Qta, meridhoi Qta, s'nantiasa m'mberikan rezeki kepada Qta, m'berkahi usaha Qta, m'mudahkan urusan yang Qta hadapi, m'berikan kesehatan lahir dan bathin... Hingga S'nantiasa t'gerak untuk b'buat k'baikan s'tiap saat dimanapun berada...

Selasa, 22 November 2011

Wahai Jiwaku…, Wahai hatiku…

Wahai Jiwaku…, Wahai hatiku…, Kenapa begitu mentolerir perbuatan negativ ???, dengan berbagai alasan yang terkesan dibuat – buat.
Wahai Jiwaku…, Wahai hatiku…, Kenapa tidak melakukan perlawanan saja, ketika hawa perbuatan buruk muncul ???, kenapa Justru lebih cenderung mengikutinya ???. Sedang kau tahu dan sadar betul, bahwa dosa kecil yang terus – menerus dibuat, akan menjadi dosa besar akhirnya. “ Bukankah Lebih baik menghindar, menghindar, dan terus menghindar. Tidak usah bermain api, karena pasti terbakar??, Bukankah Lebih baik tidak bermain air, karena pasti basah??. Istilah lainnya, kalau tidak mau kejebur jurang, jangan deket – deket dan berdiri di bibir jurang !!, ya khan??. “

Wahai jiwaku…, wahai hatiku…, Sejatinya ALLAH ‘kepengen’ terus menyelamatkanmu dari melakukan perbuatan buruk. ALLAH ‘kepengen’ kau senantiasa selamat. Tapi apa yang terjadi, kau tidak kunjung menghargai penyelamatan yang ALLAH lakukan. Atau kau yang terlampau mudah memanjakan nafsu, jadinya tergelincir dan tergelincir lagi. Akhirnya ALLAH biarkan kau tenggelam dalam perbuatan buruk. Dan inilah yang disebut sebagai bagian dari istidraj, kau tahu itu mestinya.

Wahai Jiwaku…, Wahai hatiku…, Layaknya sekarang kau berjalan penuh kehati-hatian. Bila kau biarkan dirimu terus – menerus dengan kemaksiatan, tanpa menyadari adanya satu dua peringatan dari ALLAH, maka saat itulah istidraj berlaku. Sadar – sadar, nanti kau malah sudah dalam keadaan pingsan !!.

Wahai Jiwaku.., wahai Hatiku…, Biar nggak gampang tergelincir dan jatuh dalam perbuatan buruk, ingatlah selalu :
1. Yakinlah bahwa ALLAH Maha Melihat, dan tak ada secuilpun dari perbuatan makhluk - NYA yang luput dari penglihatan ALLAH. Maka jangan lagi melakukan hal – hal yang buruk, karena ALLAH Maha Mengetahui.
“ Dan Sesungguhnya AKU adakan Malaikat yang mengiringi kamu, Malaikat yang mulia yang akan mencatat segala hal yang kamu lakukan. Mereka tahu apa yang kamu lakukan “ ( Al-Infitaar :10-11)

2. Yakinlah bahwa tidak ada perbuatan buruk yang tidak berbuah buruk. Dan bahwa ALLAH Maha Membalas semua perbuatan buruk. Mestinya sebagai orang yang ‘mikir’, Buat apa berbuat buruk jika ujung –ujungnya kau jadi susah sendiri??, iya kalau susahnya di dunia thok, kalau di akhiratnya juga susah. Piye jal ??!!!.
“ Maka mereka ditimpa balasan keburukan dan keburukan yang mereka kerjakan. Dan orang – orang yang zalim ditimpa keburukan atas kezaliman mereka, dan mereka tidak sekali – kali lolos dari hukum ALLAH “ ( Az-Zumar : 51)

3. Tumbuhkan rasa terima kasih ( rasa Syukur ) kepada ALLAH yang sudah Maha baik. Mestinya kau berfikir, bagaimana mungkin kau berbuat keburukan dengan Karunia – NYA??, Bagaimana bisa kau durhaka ditengah luasnya kebaikan Nikmat-NYA??, Sekali lagi, mestinya kau ……
“ Maka apabila ditiup sangkakala, maka demikianlah pada hari itu, adalah hari yang sangat sulit. Tidak ringan bagi orang-orangyang kufur. Maka biarkan AKU bertindak terhadap orang yang AKU ciptakan sendiri. Dan AKU berikan kepadanya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu menyertainya, serta AKU selalu lapangkan kehidupan yang selapang-lapangnya. Kemudian dia ingin sekali supaya AKU menambahnya. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia menentang ayat-ayat kami. AKU akan timpakan kepadanya siksaan yang keras. ( Al-Muddatstsir : 8-17).

4. Memiliki keistiqamahan ( kemauan yang kuat untuk tidak menceburkan diri ke dalam perbuatan buruk). Ketidakistiqamahan sering terjadi sehingga kau mudah dan gampang tergoda, karena tiadanya keteguhan hati, dan tiada memiliki kesabaran.
” Maka tetapkan Pendirianmu sebagaimana engkau disuruh, dan juga disuruhnya orang-orang yang bertaubat, serta janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Hud : 11).

5. Jangan dekat-dekat dengan jurang, jangan bermain-main di tepi jurang. Sekuat apapun iman, jika terus-menerus pintunya dibuka untuk setiap godaan yang datang, sedikitnya pasti ada pengaruhnya.
Sama halnya, seburuk apapun keburukan…, tapi jika mau sedikit demi sedikit membuka pintu hati untuk masuknya kebaikan, insyaallah akan ada peluang kebaikan yang datang.
Jadi, sebisa mungkin lakukanlah penjagaan diri dari dosa-dosa kecil, jangan ‘ngegampangin’ diri untuk berbuat dosa sekecil apapun itu.
” Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tidak mempunyai pelindung pun selain daripada ALLAH, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. “ (Hud : 113).

6. Memotivasi diri untuk bisa selalu berbuat baik, menjaga diri dalam suasana kebaikan, dan menjauhkan keburukan. Yakini ada ujung kenikmatan yang luar biasa bagi mereka yang takut akan ALLAH dan memelihara dirinya. Dan sebaliknya, pasti ada kesengsaraan bila jalan kedurhakaan yang ditempuh.
” Maka apabila datang malapetaka yang besar, pada hari manusia mengingat apa-apa yang telah dikerjakannya, dan tunjukkanlah neraka kepada siapa yang melihat. Maka adapun orang-orang yang durhaka, dan mementingkan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka itulah tempat tinggalnya. Dan adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surga itulah tempat tinggalnya.” (An-Naazi’at : 40-42).

Akhir ketikan…,
Wahai Jiwaku…, Wahai hatiku…, Manusia lebih mudah salah daripada benar, lebih gampang bengkok ketimbang berjalan lurus. Manusia lebih mudah lupa daripada ingat. Utamanya bila ketiadaan Iman sebagai penjaga diri.

Ya Rabb, lindungi diri kami dari siksa-MU, dengan sebab maaf-MU…, lindungi kami dari kemarahan-MU, dengan sebab Ridha-MU…, amin.




















From : Ustd. Yusuf Mansyur - Mencari Tuhan yang hilang

Tidak ada komentar:

- Cerita Nisa -